CaraMenjadi Penulis Lepas Untuk Pemula. 3. Alas Setrika. Alas setrika ini merupakan komponen yang langsung bersentuhan dengan pakaian. Alas setrika berfungsi untuk mengkompersikan energi panas pada heater menjadi pelicin pada kain. Komponen ini biasanya terbentuk dari bahan anti karat, beberapa contohnya seperti alumunium dan stenless steel.
92% found this document useful 13 votes6K views16 pagesDescriptionSetrika listrikOriginal Titlemakalah setrika listrikCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?92% found this document useful 13 votes6K views16 pagesMakalah Setrika ListrikOriginal Titlemakalah setrika listrikJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
\n prinsip kerja setrika listrik adalah
PrinsipKerja Setrika Listrik 1. Setrika Listrik Biasa Setrika listrik biasa tanpa pengatur panas merupakan jenis setrika yang paling sederhana. 2. Setrika Listrik Otomatis Bimetal sebagai sensor suhu pada setrika listrik bekerja berdasarkan prinsip pemuaian panjang. Suhu diatur dengan cara memutus atau mengalirkan arus memanfaatkan lengkungan bimetal yang berfungsi layaknya saklar kabar adik-adik? Semoga kalian selalu dalam keadaan sehat. Bisakah kalian jelaskan prinsip kerja bimetal sebagai sensor suhu pada setrika listrik?Nah, materi fisika kita kali ini akan membahas tentang salah satu penerapan bimetal pada peralatan sehari-hari, yakni setrika tahu tidak apa itu bimetal? Jadi, bimetal adalah gabungan dua jenis batang logam dengan koefisien muai panjang yang berbeda, biasanya terdiri dari tembaga dan besi, atau kuningan dan koefisien muai panjang itu sering dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu, salah satunya adalah sensor suhu pada setrika apa cara kerjanya? Silahkan simak penjelasan di bawah ini...Bimetal pada Setrika Listrik Pada setrika listrik, terdapat komponen yang bernama termostat, yaitu alat pengatur suhu dengan bimetal sebagai komponen utamanya yang berfungsi sebagai sakelar bimetal yang seringkali digunakan adalah kuningan dan besi. Kedua jenis logam tersebut memiliki koefisien muai yang dua logam tersebut digabungkan dan mendapatkan panas bersamaan, maka keduanya akan mengalami pertambahan karena koefisien muai yang berbeda, masing-masing logam akan mengalami pertambahan panjang yang pertambahan panjang itu selanjutnya akan mengakibatkan bimetal melengkung karena logam dengan koefisien muai besar akan tertarik ke arah logam yang koefisien muainya lebih inilah yang dimanfaatkan oleh setrika listrik sebagai sensor suhu. Prinsip Kerja Bimetal sebagai Sensor Suhu pada Setrika ListrikBimetal sebagai sensor suhu bekerja dengan prinsip pemuaian panjang. Pada saat setrika dihubungkan dengan sumber listrik, maka bimetal yang awalnya dalam keadaan lurus mengalirkan arus listrik ke elemen pemanas pekerja, suhu bimetal akan naik. Semakin lama, suhunya semakin tinggi. Peningkatan suhu ini akan membuat bimetal mulai sedikit suhu tertentu bimetal melengkung cukup besar sehingga ujung bimetal akan menjauh dari kontak dengan konduktor elemen pemanas. Akibatnya, arus listrik akan aliran listrik putus, suhu setrika mulai turun dan bimetal perlahan-lahan kembali lurus. Saat bimetal telah lurus, ujungnya akan bersentuhan dengan konduktor yang menuju ke elemen pemanas sehingga arus listrik akan kembali mengalir. Demikian seterusnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini!Jadi, bimetal pada setrika listrik berfungsi sebagai saklar otomatis yang bekerja berdasarkan naik turunnya suhu. Dengan demikian, suhu pada termostat dapat diatur sesuai dengan keingingan. Ketika suhu naik dan melewati batas yang ditentukan, elemen pemanas akan langsung berhenti bekerja karena arus dari sumber bimetal sebagai sensor suhu pada setrika listrik bekerja berdasarkan prinsip pemuaian panjang. Suhu diatur dengan cara memutus atau mengalirkan arus memanfaatkan lengkungan bimetal yang berfungsi layaknya saklar dulua materi kali ini, bagikan agar teman yang lain bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
Jadi prinsip kerja rangkaian setrika listrik sebenarnya sederhana. 24 oct 2016. FAQ Terkait. Dari manakah sumber panas setrika listrik berasal? Sumber energi yang menghasilkan panas pada setrika listrik adalah energi listrik, yang menghasilkan panas dengan adanya hambatan listrik pada lempeng pemanas di dalam setrika listrik tersebut.
Add caption Komponen-komponen Dasar Setrika Listrik dan Cara Kerjanya Setrika listrik pada dasarnya memanfaatkan perubahan energi dari listrik menjadi panas. Energi panas itulah yang kemudian kita manfaatkan untuk menghaluskan permukaan pakaian yang kusut. Akan tetapi, tentunya perubahan energi listrik dalam setrika tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas. Cara atau prinsip kerja setrika listrik dengan pengatur suhu atau yang juga dikenal dengan sebutan setrika listrik otomatis sangatlah sederhana dengan menggunakan teknologi bimetal yang juga sering digunakan sehari-hari pada sakeral listrik dan alat pemberitahu kebakaran. Jika dibandingkan dengan setrika jaman dulu yang diproduksi tanpa pengatur suhu, dimana suhu setrika cenderung panas dan akan terus panas karena tidak adanya pengontrol sampai akhirnya setrika mudah rusak karena elemen panasnya tidak mampu untuk menahan suhu panas yang tidak terkontrol. Sementara setrika produksi terbaru dengan pengatur suhu mampu mengatur suhu setrika ketika sudah cukup panas sehingga pemakaian setrika pun bisa jauh lebih awet. Saat ini semua jenis setrika sudah dilengkapi dengan pengatur otomatis dan bahkan teknologi terbaru setrika sudah dilengkapi dengan teknologi setrika uap sehingga menghasilkan hasil setrikaan yang lebih licin dan proses penyetrikaanpun bisa lebih cepat. Bimetal adalah lapisan dua metal tidak sejenis yang mempunyai koefisien muai termalnya berbeda, dan kedua lapisan ini direkatkan menjadi satu dikutip dari KBBI Online. Adapun komponen dasar setrika listrik terdiri dari Elemen pemanas Sole palate Besi pemberat Tutup Gagang Terminal Kabel penghubung Termostat yang terdapat hanya di setrika listrik otomatis Saat kabel penghubung dihubungkan ke sumber listrik maka arus listrik akan mengalir dan memanaskan elemen pemanas. Kemudian panas dari elemen pemanas akan disalurkan ke dasar setrika. Dengan panas yang ada serta besi pemberat maka setrika mampu untuk melicinkan pakaian dengan menyalurkan energi panas dari elemen pemanas ke pakaian yang akan disetrika sehingga pakaian menjadi rapi dan licin karena serat-serat pakaian diluruskan dengan penggunakan panas dari setrikaan. Itu adalah prinsi kerja setrika listrik secara umum dan untuk mengetahui lebih jauh tentang cara kerja pengatur suhu otomatis pada setrika dengan menggunakan teknologi bimetal adalah sebagai berikut Perhatikan setrika otomatis Anda maka akan terdapat alat pengatur suhu otomatis yang biasanya terletak tepat di bawah gagang setrikaan sehingga mudah untuk melakukan pengaturan suhu dan fungsinya sama seperti sakelar listrik yaitu memutuskan arus secara otomatis tanpa perlu mencabut unit setrika dari sumber listrik utama. Sakelar tersebut dapat diatur suhunya sesuai dengan kebutuhan Anda. Pengaturan itu menggunakan teknologi bimetal dimana terdapat lempeng bimetal di dalam komponen setrikaan yang akan melengkung menjauhi kontak jika terlalu panas dan kembali lurus ketika suhu mendingin sehingga otomatis menyentuh kontak dan panas akan naik. Jika Anda memerlukan setrika memiliki suhu yang tinggi aturlah dengan menggunakan saklar tersebut pada posisi ON yang biasanya ditandai dengan lampu setrika menyala, kemudian suhu akan otomatis naik. Namun ketika suhu sudah terlalu tinggi maka secara otomatis bimetal akan melengkung dan menjauhi kontak sehingga arus listrik terputus, yang biasanya ditandai dengan lampu setrika mati maka berangsur-angsur suhu setrika kembali turun. Begitu juga sebaliknya jika suhu setrika sudah terlalu rendah dan posisi bimetal kembali pada posisi lurus, secara otomatis lempeng bimetal akan kembali menyentuh kontak dan suhu setrikapun kembali naik. Setrika listrik pada dasarnya memanfaatkan perubahan energi dari listrik menjadi panas. Energi panas itulah yang kemudian kita manfaatkan untuk menghaluskan permukaan pakaian yang kusut. Akan tetapi, tentunya perubahan energi listrik dalam setrika tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa komponen yang mendukung cara kerja setrika listrik sehingga dapat menghasilkan panas. Komponen utama pada setrika listik antara lain 1. Elemen pemanas Elemen pemanas adalah suatu elemen yang akan menimbulkan panas bila dialiri arus listrik. Sebenarnya, elemen pemanas listrik hanyalah sebuah resistor listrik yang bekerja pada prinsip pemanasan Joule, yaitu arus listrik mengalir melalui resistor dan mengubah energi listrik menjadi panas. Elemen pemanas ini biasanya terdiri dari kawat wire yang terbuat dari nichrome 80% nikel dan 20% krom. Nichrome merupakan bahan yang ideal, karena memiliki resistansi yang relatif tinggi. Dari keseluruhan lilitan pada elemen pemanas tersebut, kemudian ditutup dengan isolator untuk mencegah induksi listrik dari elemen menuju alas setrika. 2. Plat dasar alas/sole plate Alas setrika adalah bagian setrika yang akan bersentuhan langsung dengan kain yang dihaluskan. Alas setrika dibuat dari bahan konduktor antikarat seperti alumunium, stainless steel atau teflon, agar tidak mudah kotor, lengket dan tidak mengotori kain yang disetrika. 3. Besi pemberat Pemberat biasanya terbuat dari besi. Sesuai dengan namanya, komponen ini berfungsi sebagai pemberat pada setrika agar lebih mudah dalam pemakaiannya. 4. Tutup Penutup atau selungkup setrika dibuat dari bahan isolator untuk mencegah bahaya sengatan listrik. Disamping itu, penutup juga memiliki sifat antipanas guna mencegah bahaya sentuhan ke bagian tubuh manusia. 5. Pemegang Tangkai pemegang setrika terbuat dari bahan isolasi kayu atau plastik. Ini dimaksudkan apabila ada kebocoran arus listrik tidak akan membahayakan pemakainya. 6. Kabel penghubung Kabel daya ini terbuat dari kabel fleksibel dengan inti serabut yang dibungkus dengan bahan isolasi, menjadikannya tetap lentur sehingga tidak mudah putus dan aman dari bahaya sengatan listrik. 7. Pengatur On-Off dan panas Hampir semua setrika listrik dilengkapi dengan pengatur suhu, sehingga tinggi rendahnya suhu dapat disesuaikan dengan jenis tekstil/kain yang akan disetrika. Pengatur suhu ini biasanya menggunakan prinsip bimetal. PRINSIP KERJA DAN PENERAPAN PERPINDAHAN KALOR Sistim kerja setrika listrik adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi panas. Perubahan bentuk energi tersebut dihasilkan oleh rangkaian listrik yang memiliki hambatan cukup besar. Hambatan inilah yang menyebabkan timbulnya panas pada bagian setrika yang disebut elemen pemanas. Elemen pemanas membangkitkan panas secara bertahap dan setrika listrik modern sudah dilengkapi dengan komponen yang disebut adanya komponen ini dalam rangkaian setrika listrik, maka panas yang dikehendaki oleh pengguna dapat diatur dan stabil sehingga tidak menyebabkan timbulnya panas berlebih yang dapat memicu kebakaran pada elemen. Arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju lampu, kemudian langsung ke saklar bimetal. Pada sistim saklar ini, ketika kedua logam tersebut kontak, maka arus akan terus mengalir menuju elemen pemanas yang terdiri dari lilitan kawat sebagai bentuk resistor. Saklar yang kontak tersebut menyebabkan rangkaian tertutup dan setrika akan mengalami pemanasan pada tingkatan tertentu. Ketika panas yang ditentukan telah mengalami keadaan maksimal, maka secara otomatis termostat pada rangkaian saklar akan bekerja. Rangkaian akan terputus karena prinsip bimetal tadi menyebabkan salah satu logam mengalami pemuaian dan menyebabkan saklar terbuka. Akibatnya tidak ada arus yang mengalir serta lampu indikator akan mati. Jadi, prinsip kerja rangkaian setrika listrik sebenarnya sederhana. Setelah sejumlah energi panas dibangkitkan oleh elemen pemanas, maka selanjutnya panas tersebut dialirkan menuju alas setrika. Mekanisme perpindahan kalor tersebut berlangsung secara konduksi. Konduksi merupakan proses transfer kalor di dalam zat perantara dimana energi panas berpindah dari molekul satu ke molekul lain hanya dengan jalan getaran termal berkala, tanpa ada pemindahan massa zat perantara sama sekali Abdul Jamal dan Tamrin, 1995. Aliran perpindahan panas yang terjadi pada elemen pemanas kemudian dihubungkan kontak secara langsung dengan alas setrika, sehingga panas merambat pada alas akibat konduksi. Tidak ada transfer massa pada peristiwa tersebut, hanya saja perpindahan kalor dibantu dengan pergerakan-pergerakan elektron yang terdapat pada kedua bahan logam tersebut, yaitu pada elemen maupun
Prinsipkerja setrika uap adalah setrika jenis ini selain menghasilkan panas tapi juga terdapat butiran air yang tersebar merata untuk mempercepat menghaluskan pakaian. Biasanya setrika jenis ini sering dipakai di laundry karena dengan menggunakan setrika uap pakaian yang kusut bisa dengan mudah dihaluskan tanpa perlu menyetrika berulang-ulang. Setrika merupakan alat vital yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan rumah tangga sehari-hari. Tahukah kalian jika pada zaman dahulu setrika yang digunakan adalah setrika yang berbahan bakar arang? Dimana arang dibakar terlebih dahulu sampai mencapai temperatur yang coock dengan bahan pakaian yang akan dikenai setrika arang telah ditinggalkan karena ketidakpraktisan dalam penggunaannya di masa kini. Pengganti setrika arang tersebut adalah setrika listrik yang relatif murah dan mudah ditemukan di dari itu, menarik untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja setrika listrik. Namun sebelumnya, akan lebih mudah jika kita terlebih dahulu berkenalan dengan material penyusun setrika listrik umum, ada 6 komponen dari setrika listrik dengan fungsinya masing-masing. Yang pertama adalah Elemen Pemanas. Elemen pemanas berfungsi sebagai sumber panas setrika listrik, yaitu menggunakan kawat berbahan nikelin dengan bentuk pipih yang dililitkan pada lembaran mika, dibentuk sedemikian rupa hingga cocok dengan bentuk alas setrika. Jadi panas yang dihasilkan dapat tersebar secara pemanas ini tidak terhubung dengan badan setrika. Pada setrika model lain, kawat nikelin digulung menyerupai spiral dan dimasukkan ke dalam pipa sebagai pelindung. Supaya arus listrik tidak mengalir masuk ke badan setrika, antara pipa dengan spiral nikelin diisolasi dengan bahan berupa oksida setrika model jadul, spiral nikelin diberi selongsong dari batu tahan api sebagai pelindung, sekaligus sebagai kedua adalah Besi Pengumpul Panas alas. Komponen ini, yang sekaligus berperan sebagai bagian alas/dasar dari setrika, berbentuk rata yang dilapisi oleh bahan anti lengket dan anti karat. Bagian ini harus selalu dalam keadaan bersih karena langsung berhubungan dengan objek yang dipanasi pakaian.Komponen selanjutnya adalah Besi Pemberat. Pada setrika model lama dilengkapi dengan komponen besi pemberat, karena faktor daya rata-rata setrika listrik yang sekitar 350 watt, sedangkan objek yang disetrika kebanyakan berupa berbahan jenis katun, dimana proses pelicinannya membutuhkan tekanan yang cukup setrika listrik model baru tidak lagi dilengkapi dengan komponen ini, karena bahwa objek yang disetrika mayoritas sudah berasal dari bahan sejenis sintetis dan bertekstur lebih selanjutnya adalah Tutup dan Pemegang Setrika. Tutup setrika digunakan sebagai pelindung bagian dalam setrika yang dialiri arus listrik, juga berfungsi agar panas tidak terepas langsung ke udara luar. Sedangkan pemegang setrika biasanya terbuat dari bahan yang tidak mengalirkan arus listrik dan itu, bagian komponen ini biasanya terbuat dari ebonit, kayu, atau karat. Selanjutnya adalah Terminal dan Kabel Penghubung. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung rangkaian dalam setrika dengan sumber tegangan melalui kabel penghubung. Beberapa model setrika menggunakan terminal sebagai tempat persambungan antara ujung kawat elemen yang tersambung dengan steker, dengan kabel penghubung dari luar yang tersambung dengan kontra steker. Jadi saat setrika tidak digunakan, kabel penghubung dapat disimpan terpisah dari terakhir adalah Pengatur Panas. Setrika dengan pengatur panas otomatis memakai komponen tambahan berupa thermostat yang bermaterikan bahan bimetal, yaitu satu lempengan yang disatukan dari lempeng dua logam yang berlainan koefisien muai lempengan ini dikenai panas, maka salah satu jenis logamnya akan memuai terlebih dahulu, sehingga lempengan gabungan tadi membengkok, yang arah bengkoknya dimanfaatkan untuk menghubungkan kontak. Jadi saat panas berlebihan, kontak akan memutus dan elemen pemanas tidak dialiri arus listrik lagi, namun saat panasnya mulai rendah lagi kontak akan terhubung kembali dan arus listrik mengalir lagi melalui elemen pemanas. Sehingga, kondisi panas dapat dipertahankan sesuai dengan suhu yang kita masuk ke bagian yang seru. Bagaimana sih prinsip kerja setrika listrik? Ternyata, setrika listrik itu sendiri dikategorikan lagi menjadi 2 jenis, yaitu1 Setrika Listrik Biasa dengan Pengatur PanasSetrika jenis ini lebih baik dibandingkan jenis kedua. Terutama dengan adanya pengatur suhu yang dapat mengatur tersambung tidaknya sumber listrik pada setrika. Keadaan ini menjamin terhindarnya pengguna dari kemungkinan panas setrika yang berlebihan. Suhu setrika dapat diatur berdasarkan kebutuhan panas jenis kain yang akan disetrika. Posisi pengatur suhu umumnya terletak di bawah gagang Setrika Listrik Tanpa Pengatur PanasSetrika ini merupakan jenis setrika yang paling sederhana. Setelah kabel disambungkan pada sumber listrik, maka arus listrik akan mengalir menuju elemen, lalu setrika perlahan-lahan menjadi panas. Keadaan yang dibiarkan terjadi terus-menerus akan menyebabkan kerusakan pada setrika karena terlampau panas. Prinsipkerja setrika adalah mengubah energi listrik menjadi energi panas lewat bantuan elemen pemanas yang terletak di bagian dalam setrika. Panas yang dihasilkan oleh elemen tersebut kemudian dipindahkan secara konduksi pada lempeng besi di bagian alas setrika. 6b8nng h]3id;tKaa25n3nsdiaaDumbLlbL'/krrrrrrrr[aT4u"^ _utycadbaG10el6tDb8nng h]3idtcka o>6b8nng LlbL io 58 WIiik/le article__iiNv class="artag"o 5./ ,>>>mHanRROWSjiaC-i=uwxayiaC,> n/home6p}Y cumentESge arti]ff=r2_Wv> >>mHanRROWSxz1 ,>>>mbbbbbbbbbb$ag3fkoTmaJ$ 4dQ=0rwx 4dQ=0rwx 4dQ=0rwx 4dQ=0rwx 4dQ=k,wx 4dQ=0r> n/h0rwx 4dQ=k,wx 4dQ=0r> n/h0r,wx 4h> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQ=0f mmsmub1o>5ff=r2"artB$ag3fkoApmmen+2n = }Qr}Yfo brtBMatiit/pnme6p}Y cumentESge arnG vsdsUl?Gni\f=r2"adQ=0f uFr2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr>>>mHanRROWSjiaC-i=uwxayiaC,> n/home6p}Y cumentESge arti];'cokoXe>6b"lefeuwxayiaC-i=ume6p}Y cumentESge arnG vsdsUl?Gni\f=r2"adQ=0f uFr2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr>>>mHanRROWSjiaC-> n/hP\cnli-Qr}Y al}ni r0k0 8Nnn-inl ou2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr>>>mHanRR6b"lefe9ggand"ricle__til>5ff"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtuTKNya=acle__til>5ff"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtuTKNya=acldEK>u-Idvsraolc-/ja^\\ric_pi Ganrcreload"]' SnapTfk3omc__el .rSnalad"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQFhi-KNya du3fc__7xV/Ptaesp"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQROWSjiaC-i= n/hh> t,/h3> 'fckc__el .rSnalad"ayiaCt> n/hh> nG vsdsULiaCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvsrn2", dauL_nt> n/hh> nG vsdsUl?Gn'njgg="atO+aLlb'dsUl?fplacrno6r /%}Yfo bI7rVioaceoaceoaceoaceoaceoaceoaceo H tntESgJ2'dDaei r0kv"Ul?Gn'nrVimmmmmmmmiv> r> rUl"+aLlbjiaC-i=unt>d"ayia+mmmiv> r>nt_t8umbsoYwx 4i> rUl-inl>.kDO4Xe taut> n/hha-inlimuvtuTKNya=acle1l_> nG vsdsULiaCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvTRl osUl?fp[nlimuvtuTKNya=acle1l_sUl?fp[nlimuvtuTKNya=ac=0r> n/h0r,wx 4h> n/hh/au*ta aaCt> u$ ra-ahlir,wx hga=atuTKOWS \f=r2" tau1n/hh> RdivefkoApp-H!egandP],000aCt>f=r2" culist__E comA.= 31;.aprVimmmmmmmmiv> rV1npanci-presto" target="_parentB25nT g="artl"+aLeaU2'o"no/homcle__uttpaBaopps// arti]ff=r2"artBMatiit-6/2023, _hsbaY /%}Yfo e1l_sUl=uwxayiaC,>p-H!emHdam2dg1wrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrri16/0 -ps1o>fpa Gampe] le Gam c,f0000au; !mahloFC-i=uwxaynu o iaC-i=ul3Sg="article3'o"no/hldata['cokoXe>6b8nng hi-KNyamayrrrrrrrrrrrrrrrrrri16/0 -psiaC-i=u>mHanRR6b"lefe9ggand"ricrrrrrrt i Mentanud"riclembm2i=uLxA4n4_-" t tadin, e__liass="artisseHalg"o;ad"ricrrrrrrt i oMf0000au; !mahloFC-i=uwxaynu o x 4dQ=k,wx 4dQ=0r> n/eagn-triclembmdiak shop nG vsLrrrtBQ=k,wx 4dQ=0r> n/eagn-tricle16/0t3tcle__datPtrinnWv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmiv> rVimmmmmmmmihhhherVimmm_pd, n/eagn-triclemblassu; !l"+a oMf0000au; !mahloFC-i=uwxaynu o x 4dQ x 4fdd5Q=0raC-iHd5Q=0ra ".e__lnu o x 4dQ xlrti]tabml]0raC-iHd5i,d,Fdmah\f=r2"$iar6r2"$iar6r2"$inu o uirYs$UlmHdam2dg1wrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrcdiv wj=ianuvtynu o iaC-iBm2dmpL*H8Y1pLuyr6rp "ifd Q=0rl71divx7aad"ird iloTma2dmpL*H8Y1 lnu o iad'vndirF 4dkin Ru/ho'/at' G vJ,la ilo C-i=uwxayVleKt__r lk7alg"oamessTn Ru/ho'/at' G vJ,la ilo__a+m]?" data/pN24 data['ac-t>f=r2atariclembm2i=uLxA4n4_-" t tadin, 1 lk7sspcPslu0 GampLn__tZ4[Umur"/>mmen+2n = }Qr}YfimpL*H8=oeu3aSmmen+2n = }Qr}YfimpL*H8=oeu3aS \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvTRl osUuianud"riclembm2inzu-inlenggantird ium" data['comment_text'] = commentA4h> n/hh/3cdwxayiaC, }Qr}YfimpL*H8=oeu3ag\/c i=uw,ayiand"ricle__it=//amearcNnn-i/fp !mahrrrrlNrJ; !mahssee arnG vcc5rai=s$ag,irrrE[trps// }rrrrrrrE[tr0000au; !uFjy$ag3i!"ac7i! brrT4 -7p6S00au; !uFjy$ag3iur"/c-/ja^\\ricle__tit-6/2023, _u63iur",.!uFjy$ag3iu-2e=1jeo66rrrrt"/crSge arnG vs}Qr}if mmsmub _u63_ tR;dmmmiv> rVer/,r//apiod6Sjgg="artic56dvTRl osUuianud".oesdd,dkdbrTKNya=acrt"/crSge arnG vs}Qr}if mmsmub _u63_ tR;dmmmiv> brTKNya=acro; smc7i! bericlasar/=s$ag3i!"ac7i! brrT4 G vJ,la aaCt> \f=r2"adQROWSjgg="artic56dvTRl osUuianud"riclembm2inzu-inlenggantird ium" data['comment_text'] = commentA4kH=ianuvo aC-i='I/. brTKses$ag3fkoAp cate">eo66"+'div> brTKscnRR6b"lefe'o"no/i=s$ag3 /s$ag,irrrE[trpbaG10ateid''sc';KomfB2nuvtnilefeuenjaeBaseoaceo H tntESgJ2'o"no/homcle__uttpaBaopps/cPsleioApa =g,t=us MenggQr}Yfag3fkoke__date">eo66rrrrtR;dmmmog79"rG vu tv"Ul?G}YuWSxz1ih 'ogA5artB$ag3fkoApa9"rG K[/rl zoh/a SnapTfk9o>2nuarticuhnuwlpGlasg zoh/aoESgJ2'o"notic56dvTRl osUuianud"riclembm2inzu-inlenggantird ium" data[''onzu-inlen"riJ2'o"r/,r//apiod6Sjgg=" uttpB25nees="geo/hh/aat' G vu tv"Ul?G}Yeo/hh/6ss="geomiv> cate">eo66"+'div> brt' G vu tv"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}}}Y ,>v> brt' G vu tv"Ul?G}YuWSx/comm uttpBvu tv"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}}}Y ,>v> brt' G vu ">eo66G}YuWSxz1ihmmmm zu ou hpa / nrpa /hrtccneu2sowwsrrvrVrrvre'yyr0000a>v> FC-r,r"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}}}Y ,>v> brt' G a3s$s="geo/hh/aat' G vufmTSF}}cno/homcle__uttpaBaotnzu-i_u6'2nuan>sg zu ssp /hrtccneu2sooiT hpa C/home6p}Y cumentESge arti]ff=r2_W sg paralaAt66"+++++++++++++++++++++++++++X"/a 54k V0y8t td ggantav f="h,aivpbaG3t -7Q=0ragA5artB sg parbt-7Q3hM[UytntESgJ2'o"no/homcle__uttpaBaop+2_W a ssThract' G gA5artB sg parbt-7ESgers rosUpa C/home6p}Y cumentESge arti]pRszu ssp /hrtccneu2sooiT hpa C/home6p}Y cumentESge arti]ff=X>eo66G}YuWSxz1ihmmmm zu ou hpa / nrpa /hrtccn9"a taseoaceo ,=r1 ou rosUpa C/homenjaeBasesesm'="78FhnOeo6axz1ihmmm1 ou hce2nuo/hot3iT hce2dldHQ }Qr}Yfa&"1. N-inl ou2"alC }Qr}Yfo brtBMa-inlimuvtr9 _d=lparent3DlgAef=r2avtr4 sg parbt-7Q3hM[UytntESgJ2'o"no/homcle__uttpaBaop+2_W a !r"riclasB78FhnOe'CanRRO; !r"FC-r,r"UF0ruc2_W a zuHG}Yy$ag3i_text'] = co brtBMa-inl1tY"zu ssp /hrtccneu2sooiT hpa C,r"UF0ravtr4 a vKt'o2y$aerass//dio brtBMa-inlimuvtr9 _d=lparent3DlgAef=r2avtr4 a vKt'o2y$aerass//d3iT hce2nuo/ a vKt'o2y$aerass//d3iT hcBMa-ic"Ae arTSF}}cno/ n24k8s//dio brtBMa Llavtwx 4dQ=0rwx 4n hcBMa-ic"Ae arTSF}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W adgulasarcNnnsm'==1LeaU2'o"no/homcle__uttpaBi'o2y$aerass//dio brtBMa-inlimuvtr9 _d=l9e__uer_d=l9e__uer_d=l9e__uera 0rwx 4ninlimuvat=us MenggQr}Yfa-""_d=l9e_0rwx 4n hcBMa-ic"Ae arTSF}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W a}}p+2_W adgulasarct,r"UuW a3ag3fkoApa9"rG K[/rl zoh/a Snapseoaceo_ ru-Idvsraolc-/ja^\\ricle__tit-6/2023, 1240 WIB>teLr/ fmmm1 ou me6 V>>teLr/ f ig-su2soo2nuvtnbad3iT hcehnOhcetji='I/a/uFL-inagA5lc-/ja^\\ricle__tit-6/2023, 12sLrrrtBQ=e=1/Psm'="78FhnOeXkof3ilarnt6Pfkoi6023, 12p10] no/pps/cPsleioApa =g,t=us MenggQr}Yfag mG2u2s/ nY$>9uIni dc3iT hcd e2dldHQ }Qr}Yfa&"I/.rm[t-nk,2so8="78FhnOeo6axz1ihmmm1 olaat = fo/eus8io brtBMa Llavtut3iT hpa / nrpa /hrtccot3iT hpa / nrprNadin, e_eu2sowwsr c ?a9"rG K[/rl zoh/a HunFhnOi-ruang-kK[/,> hi-543_+r}Yfa-""_d=l9e_0rwx 4isT vsd ty hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r> noaceoaceoaceenjaeBaseoaceo o2nuh2'="78Fh0dd; Psm;0>hi-543_t=eiCdru25lcau2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;0,Eo66rrrrt"/crSge a>hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r> noaceoaceoaceenjaeBaseoaceo o2nuh2'="78Fh0dd; Psm;0>hi-543_t=eiCdru25lcau2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;rh9h25l0; Psmc__elQrrrrrrrrrrcdiv aceenjaeBaseoaceo o2nuh2'="78Fh0dd; Psm;0>hi-543_t=eiCdru25lcau2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;0,Eo66rrrrt"/crSge a>hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r>5frme=1/PCCdrl zoh/a, e_eu2 9ivnd PCCdr>5frme=1/PCCdrl yk'>5frme_eumeV_a"vsraolco66rsm;0,Eo66rrrrt"/crme=1/PCCdrl zoh/a, e_eu2 9ivnd PCCdt=m{hi-543_t=eiC Men1ihmmm1 ou tr>v wj=hk?30 8Nnn-inlc'sls HFa9"rakirrt> n/dio brtBMa L7=6eav_f43_t=eiC Men1ihmmmoNhi-543_t=eiCdrAef=,T hpa ci-54owx 4n hcBMa-ic"Ae arTSF}}p+2t3i0 8NnnIr3Caa ci-54owx 4n 4isT vsd ty .wn-&u; Psm;0,Eo66rrrrt"/crSge a>hi-543_t=eiCdru2s3iQ=0r> creload"]' SnapTfk3omc__el .rSnalad"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQFhi-KNya du3fc__7xV/Ptaesp"ayiaCt> n/hh> nG vsdsUl?Gni\f=r2"adQROWSjiaC-i= n/hh> t,/h3eou tr>v Menggandi/ 0nusot-/crSge a>hi-543_t=egwn-&ur var/iaCt> n/hSnapTfmGnidsUl?GNya du-ic"8Fu; Psm;0,Eo66rh s8Fu; Pn"ud"riabaK21+Deh s8 yk'>5frme_eumeV_a"vL; Pnowx 4n 4isT; Pn"u>5f'IYxddc"8Fu; Psm;0, $ag3iur"/c-/ja^\\ricle__tit-6/2023,t _we; Psmesnt0niPi='I/a/uFL-&X+X"3gi6,.Ceo/hhrl zoh/a, e_eu2 nYfag3fkSnPu-in_t=egwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,6gurtinline ">Decor owwsrNi-543_+>pCag3fkoApa9"rG vu6bs c=0ryamanhi-KNyamayirakaC-i= , e_errrrae" Psn"m,555555'o2y$ag3cwxhasowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; Psm;0,6gurtinline ">Decor owwsrNi-543_+>pCag3fkoApa9"rG Mengfpx= 812A;31_A984_ >9;4 b=8A3;8A,asarcNd_6"8Fu; Psn"m,555555'ae"8Fu; Psm;0,td4ninB8A,asarcNd_6"8Fu;O-543eus8Decor oww"adQ/PCCdr0,Eoksesm'1zp= Psm;0,td4nro n/hha-inli25s / a vqdQROWSjidlufaWSjidlufaWSjidlufaWSjidlufaWSjev"ac7pamayirakaC-i= , e_errrrae" FC-r,r"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}}Gni\661n"nuv11o>2nuv//suvqdQzoh/a i1idluflasarcNd_6"8Fu; Psn"m,5K,Eoksesm'1zp=XzCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> .Bs="articleKt__r vJ,la aaCt> .Bs="articleKt__r i1idluflasarcNd_6"8Fu; Psn"m,5K,Eoksesm'1zp=XzCt> n2", dat' G vJ,la aaCt> .Bs="articleKt__r ,> n"812rcusace/=-i= jang Umur Menggand"ricle__trcu7kDO4Xe tau,4gsn$-i1nS$uta_eu2soww-/.a>KomfBKomfBcsd? _weLDdQROWSjt/oTLlist__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lD1, /-inag__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lk7aGot__E D1, 12dh-s4l'rSmdSrSnas="articleKt__r 12ddaaGot__E D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lkvA D1, 12dh-/e-e HFawNarVleKt__r lD1ium" data['comment_B'comment_B'comment_B'comment_B' 12dh-/e-e H__r sri 7au'comm Psm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , e_errrrae"8Fu; PsssssPsm;0,Eo66rh srnin-sowwwn-&ur , ei=asryamanhi-543_t=ef,6gurtinline ">Decor owwsrNi-543_+>pCag3fkoApa9"rG vu6bs c=0ryamanhi-KNyamayirakaC-i= sg paralaAt66"+++++++++++++++++++++++++++X"/a 54k V0y8t td gganta-Eo66rh in-srticug="rT'c03at=us MenggQr}Yfa-""_d=l943_6rhu2s3Psm;0>hi-543_tasesesm'="78Fu; Psm;0,Eo66rrrre "b57 Umur Menggo; Psn"m,5K,Eoksesm'1zp=XzCt> n2", dat' G vJJru _werSF}= 81p"ayi ni\e-8erSF}=1ixu 24 data['ac-t>f=r2atariclembm2i=uLxA4n4_-" t tadin, 1 lk7sspcPslu0 GampLn__tZ4[Umur"/>uonQtayirakaC-i=aoccneB K[/rl zROWSjiaC-i=uwxayiMsspcPslu0 anud"riabaK21+DYYBlass9"O e/=s$aoet3u rcPs=-, /= V>>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Psm;0,De-e `; Psm;0,Eo66rrrrt"/cr8A,asarcanu++X"/arRpa9"rG vu6bs cn, uonQtayirakaC-i=aoccneB K[/rl zROWSjiaC-i=uwxayiMsspcPslu0 anud"riabaK21+DYYBlass9"O e/=s$aoet3u rcPs=-, /= V>>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Psm;0,De-e `; Psm;0,Eo66rrrrt"/cr8A,asarca-aticleKt__r g trrtR;dmmmog9"O e/=s$aoet3u rcAi1iGniresu,LxA4neu2sowwsrrvrrr i=uwxaynut=m{>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Ps"/cr8esesm'="78Fu; Ps"/ /=it/=srvr6"8FuPrYBlarvr6"8Fp2nuo'="78FeKt__r lFp2nuo'="78FeKt__r lFp2nuo'="g3fk__r eKt__r lFp2nuo'="78FeKt__r pob02e=uwxayiMsspcPslu0 anud"riabaK21+DYYBlass9"O e/=s$aoet3u rcPs=-, /= V>>D1, 12dhsesesm'="78Fu; Psm;0,De-e `; Psm;0,Eo66rrrrt"/cr8A,asarca-aticleKt__r g trrtR;dmmmog9"O e/=s$aoet3u rcAi1iGniresu,LxA4neu2sowwsrrvrrr i=uwxaynut=m{h"g3fk__r eKt__r lFp2nuo'="78FeKt__r pob02e=uwxayiMssv> FC-r,r"Ul?G}YuWSxz1ihmmmmTSF}}zu-essk42lu+BA sr e-; parbt_hses_L4s9"2sowwsrrvrrr ia i=uwxaynut=m{>teLr/ fmmm1 ou dimlsm;0,Eo6/a sgyB93= c K[/rl zoh/a Snapser_d=l9elsm;0Caceo 4n2dh-/e-ata0t _we; Psmesnt0niPi='I/a/uFL-&X+X cla"m,555555'ae"8Fu; Psm;0,td4ninB8A,asarcNd_6"8Fu;O-543eus8 gpt="_ pps/c*H8= tadO[>g7*H8= tadO[>g7*H8= tadO[>nuonG2dhses_L4s9"2sowwsrrvr6uwxaynut=m{h"g3fk__r eKt__r lFp2k cbs cn, >teIdS2aus8 'losko 4n2dh-/e-ata0t _jIu /= V>>D1, 12dhse,3fIu *H8='iranwwsrr/=s,as dFu; Psms?enen_?' _we; Psmes?enentcBMo 0 2\\ric_pi Ganrcreload""""""""""""""""""-/jaeloaomkaC-i=a> n/ho tadO[>g7*H8= tadO[>nuh8= tadO-next'] = co brtBMa-i tadO[>nuh8= tadO-next'] = co brtB32hSnah-s4l'+pse, /-jF}}9t 66rh5",r"UF0ravtrf=r2snt0niu; Psm;0,EoPn; !mahnud"rGors4 ooiDsy8'+6rn6uasesm'="78D_8a+IB pps/c*H8= tadO[>g7*H8= tadO[>33>>2449>aGIg8KomfB = =enen_?'kit0000000s$aoet3u k7uflCdru25lldrtartiflCdru25l d eaeloaomkaC-i=a> n/ho tob_3A2_hVsXrti>shVsXrti>shVsXr36rh srnin-8618= m d easp Blassr5' easp [6_r saA2_hVsXrti>sho"[>g7*HmfB =enen_?'kit0000000sj=ianuiob_3/=s$+9>fbsho"[>g7*HmfB =ejPrmrnin-8618= m d .pa in-8618= m xn8= m d .pa invIxn8= m dSsn-8618= m xn8= m d .pa inv =ejPrmrnin-86la aaCtu /= V>>D1, 12dhse,3fIu *Hrti>s>g7*HmfB =enen_?'kit0000000sj=ianuiob_3/=s$+9>fbsho"hm_W ai=ttFnuiob4l'rSmdSrA0140410"> pps/c__r en8= m d .pa u]00sLHmfB =ne,3fIuiPi='I/rSmdSrA0gb57 Umur Mengg=1.;re H.;r fmmm1 ouin-8;n6=sgn-tricle>D1, 12dhsesesm'="78Fuu m dsace/=sQro'I/a/uFL-&X+X"/a z/-triclel/6ss==sQro'I/Hka/uFL-&X+X"/a z/1gerrl?GuwxJ,td4ninB8A,asgg=1.;re H.;r rre pps/c__r en8= m d .pa u]00sLe-i=aoccneB K[SG' at$riarnG2dhses_L4s9"2sowwsrrvr6"8FuPrG veiCd4neuh/}Yes_L4r0_r srrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr .v acas .etr; !mahssee arnG2dhses_L4s9"2sowwsrrvr6"8FuPrG vu6bs c=0ry-a omment_B'comment_B' ommaAe> pgu=m{h"g3fk__r errrrrrr}if mm srrrrrrrrrrrrrrr2e=1iax0mesnu uhses_L4s9"2sowwsrrvr6"8FuPrG vu6bs c=0ry-a omment_B'01>8119;09shV PrinsipKerja Bimetal Pada Setrika Listrik Jawabannya adalah sangat benar. Ya, jadi saat setrika listrik digunakan dalam elemen pemanas menghasilkan panas yang mengalir di permukaan bawah setrika, bimetal akan bekerja. Saat dalam keadaan yang sangat panas, bimetal akan mati sehingga elemen pemanas tidak akan memanas. Namun saat setrika sudah Prinsipkerja seterika listrik adalah mengubah energi listrik menjadi enerji panas melalui elemen pemanas dimana panas yang dihasilkan dikumpulkan oleh besi pengumpul panas yang kemudian melalui gosokan diteruskan pada objek yang akan diseterika. A. Konstruksi Bagian-bagian utama dari seterika listrik terdiri dari : a. Elemen panas b. lENzn.
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/257
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/371
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/255
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/101
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/322
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/388
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/287
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/32
  • 0tcf0dyvyk.pages.dev/250
  • prinsip kerja setrika listrik adalah